Naja atau Orang Tua yang kurang Peduli dengan aturan sekolah?
Batas waktu pembayaran Testing Rp.30.000 tinggal 1 hari lagi
semua teman2nya sudah melunasi
semua teman2nya sudah melunasi
Ustazah Haito mendengar ribut didalam kelas
" Anti gimana sih semua teman-teman anti sudah bayar, anti sampai hari ini
belum juga bayar Awas ya, besok anti minta uang sama orang Tua Anti "
Dengan Suara keras yang membentak-bentak".
belum juga bayar Awas ya, besok anti minta uang sama orang Tua Anti "
Dengan Suara keras yang membentak-bentak".
Ustadzah Haito melihat Ustadz Fauzi yang dengan geramnya melontarkan kemarahan kepada Naja yang baru berumur 6 Tahun salah satu murid kelas 1 MI Al-Khairiyah, dia hanya terdiam sambil menahan Tangis dengan kedua tangannya ia melakukan pembelaan dengan cara mengusap air mata yang terjatuh dari dua bola mata yang masih lugu, Andai Ia berfikir panjang bantahan itu bisa di konfirmasi dengan nilai tabungan sekolah yang mungkin bisa ditutupi.
Tapi Ia memilih dipermalukan di depan kelas dari pada berbicara, yang mungkin menurut pelajaran Akidah yang terserap di keluguan Otak kirinya itu adalah Adab yang Buruk, tanpa/belum mampu mempertimbangkan batasan Adab.
Sang guru yang produk tradisionilpun tak mampu berkoordinasi dengan baik kepada pihak TU dan pemberitahuan via surat melalui anak didik yang kadang tidak bisa di aplikasikan kepada Orang Tua dirumah harus di kaji ulang demi kemajuan Sebuah Sekolah Swasta yang Mandiri.
Catatan ini tersimpan sebagai keluhan pada pojok buku usang, jika berita ini sampai kepada Bunda tersayang meledaklah sang Bunda yang temperamental dan perasaan malu yang selama ini ditelan Gadis Kecil yang lugu kembali menjadi beban Mental, kini Ia begitu cepat dewasa karena kondisi dan tekanan yang belum saatnya Ia Terima.
Cat-2:
Aku Dicubit dan di marahi Mamanya………….padahal bukan aku yang mengganggu Anaknya, Mamanya gak berani marahin teman-temanku yang lain yang jelas ngeganggu karena Teman-temanku itu ditungui Mamahnya setiap saat di Sekolah.
Kenapa gak ngadu sama Bunda…sssttt jangan-jangan-jangan…Please jangan Ayah, kalo sampai Bunda datang ke Sekolah nanti apa jadinya,? Ya udah terus gima cerita selanjutnya,…..Gak mau’ Naja Gak mau cerita lagi.
Begitulah kondisi Humaira Safiinatunnajah di Rumah dan di Sekolah dilema yang sulit dipecahkan, Apa lagi untuk anak sesusia dia.
Naja Sayang………….Kamu Adalah Orang Besar Kelak, Percayalah,
Jakarta, Desember’2008
A y a h